26 April, 2015

PSIKOLOGI SOSIAL 2 "Social facilitation , Social Loafing & Deindividuasi "

Contoh kasus
      1.     Social Facilitation
      2.     Social Loofing
      3.     De Individuasi


  • .    Social facilitation      
Fasilitasi berasal darikata Perancis facile, artinya mudah. Kata mudah ini menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas performa karena ditonton oleh kelompok.Social Facilitation pada dasarnya adalah meningkatnya kecepatan reaksi tubuh seseorang dikarenakan adanya kehadiran orang lain disekitar dia, dengan meningkatnya kecepatan reaksi maka sudah tentu produktivitas seseorang akan makin meningkat. Contohnya: pada pertandingan sepak bola sering disebutkan bahwa jika suatu tim bertanding di kandangnya sendiri, maka tim tersebut akan memperoleh keuntungan, karena mereka tampil di hadapan pendukung mereka sendiri, yang pasti akan memberikan dukungan kepada mereka.

1.         Alertness adalah kehadiran orang lain membuat kita lebih siaga
Contohnya: seorang guru yang sedang memantau atau mengawas pelaksanaan UN dengan tujuan muridnya untuk lebih siaga dan teliti dalam mengerjakannya
2.         Evaluation Apprehension adalah kehadiran orang lain membuat kita lebih peduli akan penilaian orang lain terhadap diri kita. 
Contohnya: Ardi menegur Bondan ketika melakukan sebuah kesalahan. Disitulah Bondan belajar untuk mengevaluasi dan menilai dirinya
3.         Distraction Conflik (kehadiran orang lain dapat mengalihkan perhatian kita saat menyelesaikan tugas.
Contohnya: ketika saya sedang mengerjakan PR dirumah, kemudian datanglah teman saya kerumah dan mengajak saya pergi untuk menemaninya.


  •   Social Loafing
Social Loafing dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Kemalasan Sosial, atau Penyandaran Sosial. Selain itu,  Social Loafing sendiri lebih dikenal sebagai fenomena hilangnya produktifitas. Contoh: pernah anda melihat anggota DPR yang tertidur?. Apakah itu bisa disebut Social Loafing? jawaban penulis adalah bisa!. DPR adalah kelompok dengan segala regulasinya mereka harus bekerja dalam satu komisi. Jika mengasumsikan anggota DPR yang tertidur dengan ketidakpedulian atas situasi yang sedang terjadi dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota lain, maka itulah Social Loafing. rekan satu kelompok yang tidak memiliki kepedulian dan tanggungjawab bisa disebut sebagai penderita Social Loafing
 

  • Deindividuasi
Deindividuasi adalah hilangnya kesadaran akan individualitas dan menyerahkan diri sepenuhnya pada suasana hati dan tindakan kerumunan. Contoh: Pelajar yang ikut-ikutan tawuran. Pelajar yang bertawuran sudah tidak lagi mengenal control diri dan perilakunya, mereka bergerombol mengatasnamakan solidaritas sekolah mereka, saling berduel dan melukai layaknya jagoan-jagoan sakti sedang beradu ilmu. Suatu tindakan yang bodoh dan jelas sangat tidak terpuji.



1 comment:

  1. Tulisan yang bagus!
    Deindividuasi memang dapat menjadi pedang bermata dua, di mana hilangnya kesadaran pribadi dapat membuat seseorang menjadi lebih agresif dan menghilangkan tanggung jawab dalam diri orang tersebut, seperti disebutkan di
    http://psikologihore.com/variabel-deindividuasi/

    ReplyDelete