Selama ini yang
sering disebut dengan kecanduan adalah kecanduan alkohol, kecanduan
narkoba atau kecanduan judi. Namun sekarang yang sedang merasuki anak
muda kita adalah kecanduan internet karena mereka sangat rentan untuk
kecanduan dibandingkan orang dewasa.
Internet
memiliki manfaat yang besar sebagai sarana informasi dari berbagai
kehidupan social dimasyarakat. Selain memiliki kebaikan ternyata
internet juga telah menjadi suatu penyakit bagi mereka yang
menggunakanya. Penyakit tersebut adalah kecanduan internet, karena yang
kecanduan biasanya akan lupa makan, lupa tidur bahkan lupa mandi
heheheheheh. Bisa juga karena tidak dapat online mereka mengalami
kecemasan, marah, stress dan juga depresi.
Sebuah keluarga
yang memiliki koneksi internet untuk anak mereka adalah karena
orangtua berharap agar koneksi internet yang mereka miliki dapat
mempermudah putra putrinya mengakses berbagai ilmu pengetahuan dan
mempermudah mereka untuk belajar.
Namun selain
tujuan yang baik tersebut ternyata internet telah di salah gunakan
untuk bermain game online, chat online, facebook an, yang lebih
menghawatirkan adalah jika berakrab-akrab ria dengan orang asing yang
sebelumnya tidak mereka kenal lebat chat mesra. Beberapa kasus pernah
kita dengar ada seorang remaja dibawa kabur oleh orang yang baru saja ia
kenal dari chat online.
Di banyak
negara, anak-anak yang kecanduan internet mencapai tingkat yang
mengkhawatirkan. Karena asiknya bermain internet mereka akan lupa
belajar. Bahkan kesehatan merekapun akan terganggu karena mereka akan
lupa makan, lupa tidur bahkan lupa mandi. Prilaku yang seperti ini
mengakibatkan mereka lupa dengan dunia luar karena mereka asik dengan
dunia mereka sendiri. Kurangnya bersosialisasi dan bergaul dengan sesama
teman, lihat saja sekarang dijalan-jalan sering kita lihat anak muda
lebih asik dengan Hp nya tanpa perduli dengan lingkungan sekitar.
Internet
sebenarnya banyak manfaatnya bagi orang yang menggunakannya dengan
bijak, namun internet juga sangat membahayakan bagi orang yang tidak
dapat mengendalikan dirinya untuk menggunakan internet dengan baik.
Seperti juga dengan kecanduan yang lain, kecanduan internet juga
memiliki obatnya yaitu diri kita sendiri. Bisakah kita mengendalikan
diri dan menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat saja??
Di Korea
pemerintahnya telah menangani anak-anak muda yang terkena sindrom
internet. Dengan membangun 140 jaringan lebih konseling untuk mereka
yang kecanduan internet dan lebih dari 100 rumah sakit untuk memberikan
pengobatan kepada mereka yang terkena sindrom ini. Ada juga “camp bebas
internet” yang berlokasi di hutan sebelah selatan kota Seoul. Semua
sarana untuk orang yang kecanduan internet ini di danai oleh pemerintah,
maka semua layanan itu gratis.
Sebenarnya
kecanduan internet timbul pada anak-anak karena kurang pengawasan dan
perhatian dari orangtua kepada mereka. Di sekolah juga sedikit sekali
kegiatan yang berhubungan dengan internet, akibatnya anak yang
dirumahnya memiliki koneksi internet mencari hal-hal yang selama ini
mereka pikirkan. Seperti penasarannya mereka dengan yang berbau seks,
sudah bisa ditebak mereka akan mencari gambar-gambar porno. Atau
mencari hiburan dengan bermain game, chat, atau fban. Jika keterusan
mereka pasti akan kecanduan.
Di Indonesia
yang pemerintahnya belum tanggap dengan prilaku anak-anak muda yang
terpapar penyakit ini, jika dibiarkan lambat laun maka siap-siap kita
para orangtua akan mendapati anak yang tidak perduli pada lingkungan
sekitar karena asik dengan permaianan didunianya sendiri. Untuk itu yuk
sebagai orangtua, guru dan orang dewasa kitalah yang bertanggungjawab
agar anak kita tidak terpapar sindrom internet ini, caranya berilah
pengawasan dan perhatian yang lebih pada putra-putri kita agar mau
mengunakan internet untuk hal-hal yang bermanfaat bagi mereka.
Beberapa bentuk gejala kecanduan Internet atau Internet Addiction Disorder (IAD).
- kurangnya tidur dan kelelahan,
- mendapat nilai yang buruk dalam studi,
- performa kerja yang menurun,
- lesu dan kurangnya fokus.
- cenderung kurang terlibat dalam aktivitas dan hubungan sosial, kurang bisa bersosialisasi,
- berbohong tentang berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk online dan juga tentang permasalahan-permasalahan yang mereka tunda karenanya.
- Kebanyakan dari orang-orang yang kecanduan internet adalah mereka yang mengalami depresi berat, kecemasan.
- Keasyikan dengan internet dengan tujuan tertentu yang orang lain
tidak boleh tahu. Biasanya anak akan merahasiakan saat ditanya orang
tua, “Lagi ngapain sih di internet?”
- Bersikap defensive untuk berlama-lama online. Mereka akan marah jika waktu online-nya dibatasi.
- Mulai memakai uang jajan atau uang untuk kebutuhan penting lain demi bisa online atau membeli gadget baru.
- Gagal mengontrol perilaku, termasuk perilaku agresif.
- Mengalami euphoria setiap kali terlibat pada segala hal yang menyangkut komputer atau aktivitas internet.
- Tak bisa mengatur waktu online
- Mengorbankan waktu tidur demi bisa online.
- Marah saat koneksi internet terputus.
- Memeriksa email atau pesan online secara kompulsif sepanjang hari.
- Tetap berusaha online walau sedang waktunya sekolah atau belajar.
- Lebih senang menghabiskan waktu online ketimbang bersama teman atau keluarga.
- Tidak tertarik melakukan aktivitas menarik di dunia nyata, lebih senang di depan komputer.
- Kebanyakan dari orang-orang yang kecanduan internet adalah mereka yang mengalami depresi berat, kecemasan.
- Keasyikan dengan internet dengan tujuan tertentu yang orang lain tidak boleh tahu. Biasanya anak akan merahasiakan saat ditanya orang tua, “Lagi ngapain sih di internet?”
- Bersikap defensive untuk berlama-lama online. Mereka akan marah jika waktu online-nya dibatasi.
- Mulai memakai uang jajan atau uang untuk kebutuhan penting lain demi bisa online atau membeli gadget baru.
- Gagal mengontrol perilaku, termasuk perilaku agresif.
- Mengalami euphoria setiap kali terlibat pada segala hal yang menyangkut komputer atau aktivitas internet.
- Tak bisa mengatur waktu online
- Mengorbankan waktu tidur demi bisa online.
- Marah saat koneksi internet terputus.
- Memeriksa email atau pesan online secara kompulsif sepanjang hari.
- Tetap berusaha online walau sedang waktunya sekolah atau belajar.
- Lebih senang menghabiskan waktu online ketimbang bersama teman atau keluarga.
- Tidak tertarik melakukan aktivitas menarik di dunia nyata, lebih senang di depan komputer.
Tips Orang Tua Cegah Buah Hati Kecanduan Internet
Memiliki kebiasaan berselancar di dunia maya tidak dipungkiri bakal berdampak kurang baik untuk perkembangan anak. Terlebih jika anak Anda menggunakannya untuk mengakses situs yang memuat konten-konten yang tidak sesuai dengan kondisi psikologisnya.
Untuk mencegah dampak negatif, orang tua dituntut dapat membimbing anak mereka dalam berselancar di internet. Namun terkadang jika para orang tua coba membatasi, sang buah hati justru marah dan melawan.
Oleh karena itu, ada beberapa hak untuk mengalihkan kesibukan anak Anda dari aktivitas berlebihan berselancar di dunia maya, berikut Okezone kutip dari paparan akademisi Djamaludin Ancok saat melakukan presentasi di acara peresmian Asosiasi Psikologi Cyber Indonesia (APsiCI) di Jakarta, (18/8/2012).
Pertama, arahkan sang buah hati untuk melakukan aktivitas lain yang menarik dengannya, contoh sang orang tua dapat mengajak putra-putrinya ke aktivitas olahraga, menonton di bioskop, dan lain-lain.
Kedua, jika buah hati Anda sangat kecanduan dan memiliki kecenderungan mengalami masalah kejiwaan yang dikompensasikan dengan sibuk berinternet, sebaiknya Anda sebagai orang tua mengajak anak Anda berbicara.
Ketiga, apabila anak sudah tidak mau diajak bicara, Anda disarankan meminta orang lain yang mau di dengar oleh buah hati Anda untuk memberikan nasihat atau jika tidak berhasil juga, Anda disarankan membawanya ke pusat konseling.
No comments:
Post a Comment