“PERANAN
DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI”
2pa15
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
A.
Kedudukan Sosiologi
1.
Hubungan Sosiologi dengan ilmu lainnya
Secara umum, sosiologi termasuk salah
satu ilmu sosial yang mempelajari manusia, khususnya yang menyangkut perilaku
manusia. Dilihat dari penerapannya sosiologi dapat digolongkan menjadi ilmu
pengetahuan murni sekaligus ilmu pengetahuan terapan.
- Sosiologi
disebut sebagai ilmu pengetahuan murni karena sosiologi bertujuan untuk
menggambarkan dan membentuk pengetahuan secara abstrak guna
mempertimbangkan mutunya.
- Sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan terapan karena sosiologi bertujuan mencari
cara-cara penggunaan pengetahuan ilmiah untuk memecahkan masalah praktis.
2.
Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sosial Lainnya
1.
Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Antropologi
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat.
Masyarakat selalu berkebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan tidak sama, tetapi
berhubungan sangat erat. Masyarakat menjadi kajian pokok sosiologi dan
kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi.
Jika diibaratkan sosiologi merupakan
tanah untuk tumbuhnya kebudayaan. Kebudayaan selalu bercorak sesuai dengan
masyarakat. Masyarakat berhubungan dengan susunan serta proses hubungan antara
manusia dan golongan. Adapun kebudayaan berhubungan dengan isi/corak dari
hubungan antara manusia dan golongan. Oleh karena itu baik masyarakat atau
kebudayaan sangat penting bagi sosiologi dan antropologi. Hanya saja, penekanan
keduanya berbeda.
2.
Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sejarah
Salah satu metode yang digunakan dalam
sosiologi adalah metode historis. Dalam hal ini para sosiolog selalu memberikan
persoalan sejarah kepada ahli sejarah sehingga ilmu sejarah dipengaruhi oleh
perkembangan sosiologi. Oleh karena itu antara sejarah dan sosiologi mempunyai
pengaruh timbal balik Keduanya mempelajari kejadian dan hubungan yang dialami
masyarakat/manusia. Sejarah mempelajari peristiwa masa silam, sejak manusia
mengenal peradaban. Peristiwa-peristiwa itu kemudian dihubungkan satu sama lain
sehingga diperoleh gambaran menyeluruh pada masa lampau serta mencari sebab
terjadinya atau memperkuat tersebut.
Selain itu, sosiologi juga memerhatikan
masa silam, tetapi terbatas pada peristiwa yang merupakan proses kemasyarakatan
dan timbul dari hubungan antarmanusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
3.
Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Politik
Ilmu politik mempelajari satu sisi
kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan meliputi upaya memperoleh
kekuasaan, mempertahankan kekuasaan, dan bagaimana menghambat penggunaan
kekuasaan. Istilah politik dalam hal ini berbeda dengan istilah politik yang
digunakan sehari-hari, yaitu politik diartikan sebagai pembinaan kekuasaan
negara yang bukan merupakan ilmu pengetahuan tetapi sebagai seni (art).
Sosiologi memusatkan perhatiannya pada sisi masyarakat yang bersifat umum dan
berusaha mendapatkan pola-pola umum darinya.
4.
Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi mempelajari usaha-usaha
manusia untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam dengan keterbatasan barang
dan jasa yang tersedia. Misalnya ilmu ekonomi berusaha memecahkan persoalan
yang timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah penduduk,
serta mempelajari usaha menaikkan produksi guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Adapun sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara
keseluruhan.Sosiologi mempelajari bagaimana manusia berinteraksi, bekerja sama,
bersaing dalam upaya-upaya pemenuhan kebutuhan.
Peran Sosiologi
Sosiologi secara sederhana dapat diartikan suatu ilmu yanga memperlajari tentang kemasyarakatan. Pelaku yang menerapkan Sosiologi kedalam kehidupan masyarakat dinamakan sosiolog. Berikut peran Sosiologi dalam masyarakat menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt.
1. Sebagai Ahli Riset
Mengumpulkan data dan diolah menjadi karya ilmiah dan untuk sebagai pengambilan keputusan.
Menjernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang dimasyarakat.
Dari hasil penelitian harus dapat menghadirkan kebenaran – kebenaran.
Dapat menghadirkan ramalan sosial berdasarkan pola-pola, kecenderungan atau perubahan – perubahan yang mungkin terjadi.
2. Sebagai Konsultan Kebijakan
Membantu untuk memperkirakan pengaruh kebijaksanaan sosial yang mungkin terjadi.
Menyumbang dalam pemilihan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan.
Menjelaskan pada masyarakat kebijaksanaan mana yang paling mungkin bisa terlaksana dalam mencapai tujuan.
3. Sebagai Teknisi
Terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat.
Bekerja sebagai ilmuwan terapan (apllied scientist)
Membuat sistem yang lebih baik atau menolong orang menemukan kehidupan yang lebih baik dalam suatu sistem.
4. Sebagai Pendidik/Guru
Menyajikan fakta harus bersikap netral dan objektif.
Bebas nilai (value free).
Menyajikan contoh konkrit dalam keterlibatan pemecahan masalah.
Menyajikan contoh kegiatan sosial yang membangun.
Menunjukkan apa yang telah dipelajari dari pengalaman di lapangan.
Sosiologi secara sederhana dapat diartikan suatu ilmu yanga memperlajari tentang kemasyarakatan. Pelaku yang menerapkan Sosiologi kedalam kehidupan masyarakat dinamakan sosiolog. Berikut peran Sosiologi dalam masyarakat menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt.
1. Sebagai Ahli Riset
Mengumpulkan data dan diolah menjadi karya ilmiah dan untuk sebagai pengambilan keputusan.
Menjernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang dimasyarakat.
Dari hasil penelitian harus dapat menghadirkan kebenaran – kebenaran.
Dapat menghadirkan ramalan sosial berdasarkan pola-pola, kecenderungan atau perubahan – perubahan yang mungkin terjadi.
2. Sebagai Konsultan Kebijakan
Membantu untuk memperkirakan pengaruh kebijaksanaan sosial yang mungkin terjadi.
Menyumbang dalam pemilihan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan.
Menjelaskan pada masyarakat kebijaksanaan mana yang paling mungkin bisa terlaksana dalam mencapai tujuan.
3. Sebagai Teknisi
Terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat.
Bekerja sebagai ilmuwan terapan (apllied scientist)
Membuat sistem yang lebih baik atau menolong orang menemukan kehidupan yang lebih baik dalam suatu sistem.
4. Sebagai Pendidik/Guru
Menyajikan fakta harus bersikap netral dan objektif.
Bebas nilai (value free).
Menyajikan contoh konkrit dalam keterlibatan pemecahan masalah.
Menyajikan contoh kegiatan sosial yang membangun.
Menunjukkan apa yang telah dipelajari dari pengalaman di lapangan.