09 January, 2017

SEDIKIT CERITA




Saya di sini ingin berbagi bersama teman-teman SMA tentang jurusan saya supaya teman-teman tidak tertarik untuk masuk fakultas psikologi *eh*  . Yah, pokoknya saya akan cerita panjang lebar di sini. Sejujurnya, saya tidak pernah mau masuk fakultas Psikologi. Tetapi takdir berkata lain dan akhirnya saya terjebak  selama minimal 4 tahun di fakultas ini. Kenapa saya bisa terdampar di sini? Alasan klise sebenarnya, ada ketidaksetujuan orang tua mengenai jurusan yang saya ingin pilih dan akhirnya saya terpersuasi untuk masuk ke fakultas psikologi. 
Untuk masuk ke fakultas Psikologi, teman-teman dari jurusan IPA & IPS diperbolehkan. Yang berbeda adalah fakultas psikologi di universitas mana. Setahu saya untuk jurusan IPA, dapat masuk ke fakultas psikologi UNPAD & UNS (kalau tidak salah) dan untuk yang jurusan IPS dapat mendaftar ke fakultas psikologi UI, UGM, UPI (kalau tidak salah). Tolong jangan timpuk penulis ya! Sebenarnya apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata psikologi? Memiliki teman atau kerabat yang belajar psikologi? Melihat peran psikolog di serial TV atau film?
Mayoritas orang berpikir bahwa ilmu psikologi itu bukanlah ilmu yang ‘murni’. Hanya tebak-tebakan. Pseudosains. Ilmu perdukunan (?). Akan tetapi, kenyataannya tidak seperti itu loh. Psikologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan dapat diuji secara empiris. Menurut definisi,psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia serta proses-proses mental yang terjadi. Siapa saja yang masuk ke fakultas psikologi? Pertama, tentunya orang yang mau masuk fakultas psikologi. Kedua, orang-orang ‘korban’ fakultas tetangga sebelah *baca Fakultas Kedokteran*. Ketiga, orang yang tidak tahu-menahu tentang psikologi dan akhirnya mendaftar lalu terjebak di fakultas ini. Keempat, orang-orang yang memang tahu prospek kerja di psikologi dan akhirnya mendaftar. Kelima, orang yang hasil tes psikologinya menunjukkan bahwa ia cocok kuliah di fakultas psikologi. Dan seterusnya…. Ada mitos, mungkin juga kenyataan, katanya, yang masuk fakultas psikologi itu kebanyakan adalah orang-orang yang ‘berobat jalan’. Itu bercanda, sebenarnya. Tapi kan,di balik bercandaan suka ada remah-remah kebenaran gitu. Memang saya melihat sendiri ada teman-teman saya yang tumbang sehingga tak lagi dapat mengikuti kuliah atau menghilang entah ke mana dan sulit dihubungi dan lain-lain.Belumtentuiniterjadisama kalian yah, jadijanganpataharang…Jadi apakah benar? Only God knows why. 
Mayoritas mahasiswa yang berkuliah di fakultas psikologi adalah perempuan. Laki-laki adalah spesies jarang di fakultas saya. Jadi, kalau kami mau cari pacar atau kecengan biasanya menyebrang ke fakultas sebelah (baca: Fakultas Geologi atau Kedokteran). Fakultas psikologi memang populer bagi kaum hawa. Alasannya? Entahlah, saya juga tidak tahu. Apa yang dipelajari di sini? Banyak hal dipelajari, pokoknya serba-serbi perilaku manusia di kondisi dan situasi tertentu. Kalau mempelajari perilaku manusia memang tidak ada habisnya. Terlalu kompleks. Setiap pertanyaan yang terjawab mengenai perilaku manusia akan melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru yang lebih kompleks. Hal yang dipelajari tidak kasat mata lagi, tetapi jangan salah ya, kami bukan berasal dari fakultas ilmu gaib atau sekolah pencetak paranormal. Tidak terlihat, tetapi dapat dirasakan?
Bidang-bidang utama psikologi:
1. Psikologi klinis
Di sini kita akan mempelajari gangguan-gangguan psikologis, cara terapi, intervensi yang dapat dilakukan, dst. Teman-teman juga akan diajarkan bagaimana untuk memberikan pertolongan yang tepat bagi klien yang mengalami masalah dalam bentuk konseling atau terapi. Lamanya konseling atau terapi tergantung kebutuhan klien sendiri. Psikologi klinis terbagi menjadi dua yaitu klinis anak dan klinis dewasa

2. Psikologi Industri & Organisasi
Di sini kalian akan mempelajari perilaku manusia dihubungkan dengan organisasi. Misalnya kita akan mengetahui gaya-gaya kepemimpinan yang efektif untuk situasi atau bentuk organisasi tertentu. Bagaimana meningkatkan produktivitas pekerja? Apakah dengan memotivasi mereka atau dengan menaikkan upah kerja? Salah satu cabang dari PIO ini adalah psikologi konsumen. Dalam bidang ini kalian belajar mengenai perilaku konsumen dari mulai motivasinya untuk membeli barang, perilaku membeli, menggunakannya sampai membuangnya kalau sudah selesai dipakai.

 3. Psikologi Perkembangan
Bidang ini mempelajari perkembangan manusia dari bentuk janin sampai manula. Apa saja yang terjadi pada manusia secara fisik dan psikis? Dengan mengetahui perkembangan manusia kita dapat mengetahui ciri-ciri yang khas dari setiap tahap perkembangan. Misalnya, kenapa ya remaja itu sering galau? Atau kenapa ya orang yang sudah masuk tahap dewasa awal (20-25 tahun) sudah mulai memikirkan mencari pasangan atau menikah? Semua itu ada hubungannya dengan tugas perkembangan di setiap tahap perkembangan dan setiap manusia pasti akan mengalaminya.

4. Psikologi Sosial
Teman-teman pasti tahu kan, kalau manusia itu makhluk sosial? Manusia itu unik, tetapi selalu membentuk kelompok dan membutuhkan orang lain di sisinya, aneh ya? Bidang ini mempelajari manusia di dalam ruang lingkup lingkungan sosial yang ada hubungannya dengan individu lain. Kenapa ya manusia itu membutuhkan orang lain dalam hidupnya? Mengapa kita bisa mencintai atau membenci orang lain? Mengapa kita marah sama orang lain? Kenapa sebuah kelompok itu membutuhkan seorang leader? Teman-teman juga akan diajak untuk melihat masalah-masalah sosial yang terjadi dari kacamata psikologi. Seperti individu dengan kelompok, tahap pembentukan kelompok, kenapa manusia berteman dan mengapa manusia berkonflik?

5. Psikologi Pendidikan
Di bidang ini, kalian akan mempelajari proses utama dalam pendidikan, yaitu proses belajar. Kegiatan belajar mengajar itu membutuhkan apa saja ya? Pertama pasti tujuan KBM itu sendiri, lalu metode belajar dan akan diakhiri dengan evaluasi belajar. Kita juga tak lupa harus mengetahui karakteristik siswanya. Apa yang sebenarnya mereka butuhkan? Di sini kami juga belajar tentang anak-anak yang memiliki gangguan belajar dan anak-anak yang gifted. Psikologi pendidikan juga biasa digunakan untuk merancang sebuah pelatihan.

Karena penulis hanya bisa menulis dengan 11 jari, maksudnya satu jari tangan kanan dan satu jari tangan kiri, penjelasan mengenai bidang psikologi segini dulu ya. Masih banyak bidang psikologi yang dapat teman-teman kaji. Akan tetapi, itu tugas teman-teman untuk mencari tahu sendiri. Tugas saya hanya membuka pintu, teman-teman yang harus masuk sendiri melewati pintu itu.
Cara belajarnya bagaimana ya? Kalau di tempat saya belajar, kebanyakan tugas yang diberikan merupakan proyek-proyek atau tugas kelompok. Ada beberapa tugas individu seperti membuat makalah dan skripsi (ya iyalah!). Jadi, hampir semua mata kuliah itu ada kelompoknya. Pusing nggak? Jelas iya, apalagi kalau anggota kelompok di mata kuliah A ternyata sama dengan beberapa anggota kelompok di mata kuliah B membentuk diagram venn yang kompleks. Ya, memang itu kenyataannya.
Kenapa sih harus banyaknya tugas kelompok? Sebenarnya ini latihan teman-teman. Sebagai seorang calon psikolog atau seorang yang akan berkarir di bidang psikologi yang memahami perilaku manusia,sudah pasti kita akan selalu berinteraksi dengan manusia. Entah itu klien, entah itu peserta training atau siapa pun, kita pasti berinteraksi denganorang lain. Dan, orang yang akan berinteraksi dengan kita merupakan individu yang unik dan pasti dengan kepribadian yang berbeda. Ada yang memang kita senang berinteraksi dengan mereka, ada yang 1 menit rasanya ngobrol sama mereka rasanya satu tahun, dll. Kita harus sanggup untuk ‘bisa’ sama siapa saja, tidak peduli kepribadiannya seperti apa, tidak peduli kita suka atau nggak suka sama orang ini, we must make it work, mate. Itu salah satu tantangannya kuliah di psikologi menurut saya. Karena saya pribadi kurang suka berinteraksi dengan orang lain, adanya kerja kelompk ini membuat saya bisa lebih memberikan toleransi pada diri saya sendiri dan orang lain. Salah satu yang bisa kalian dapat adalah kalian bisa fleksibel dalam menghadapi berbagai macam orang sesuai dengan karakter orang tersebut. Jadi seperti air yang dimasukin tempat bentuk apa pun bisa ikut bentuk tempat tersebut tanpa merubah diri kita menjadi tempat air tersebut. Toh pada akhirnya, kita akan tetap menjadi diri kita, menjadi air, kan? Asal bukan air comberan ya tidak apa-apa.
Pada akhirnya teman-teman akan memiliki kelompok belajar sendiri karena memang cara  terbaik untuk memahami konsep-konsep psikologi adalah dengan berdiskusi. Soalnya kalau belajar sendiri nanti frustrasi (?) dan jadinya nggak belajar. Kalau dengan diskusi kalian bisa saling menimpali dan akan lebih mengerti loh jadinya. Saya pribadi memang lebih senang belajar sendiri tetapi ternyata belajar kelompok dengan diskusi juga penting karena bisa saja konsep yang saya pelajari ternyata berbeda dan bisa juga saya salah.
Setiap manusia itu unik. Kalian akan menemui banyak jenis manusia, masalahnya yang berbeda-beda, mulai dari urusan pacar sampai urusan keluarga. Dan itu akan membuat kalian terlatih untuk menghadapi orang lain. Salah satu keahlian yang terus diasah adalah kemampuan untuk berempati. Ini penting sekali bagi kami yang belajar psikologi karena menurut saya pribadi, empati itu adalah kualitas manusia yang sangat baik. Kita dapat memakai ‘sepatu’ orang lain, merasakan berada di kondisi orang lain tanpa berubah jadi orang lain. Di psikologi juga akan belajar mengenai teori-teori kepribadian. Hal yang menarik adalah, kami bisa mengetahui dan mengenal diri kami lebih baik. Saya tuh jadi tahu saya ini manusia seperti apa walaupun masih banyak aspek dari diri saya yang belum saya ketahui.
Kalian juga bisa belajar mengenai tes-tes psikologi. Kok bisa psikolog tahu kepribadian saya dari tulisan dan gambar? Kenapa ya harus gambar pohon? Pohonnya harus pohon kayu, lagi. Kenapa nggak boleh pohon cabe, pohon toge, pohon pisan, pohon cemara dan pohon-pohon lainnya? Kenapa ya gambarnya harus orang, rumah dan pohon? Kenapa nggak boleh gambar yang lain? Atau bagaimana yah dia tahu kepribadian aku dari tulisanku?Pokoknya banyak hal yang dibuka, dibongkar dan kalian akan berkata, “Oooh….gitu ya ternyata..”.
*
Saya akan menceritakan beberapa respon orang lain ketika mereka mengetahui saya belajar psikologi,
Respon 1 :
“Mba kuliah di mana?”
“Saya belajar psikologi.”
“Oh gitu, mba. Eh, mba, saya boleh cerita nggak? Konsul gitu, jadi saya tuh…..bla bla bla bla..”
“……………..” (Padahal baru kenalan)
Respon 2 :
“Kamu kuliah di psikologi ya?”
“Iyah, mba.”
“Eh coba gambarin kepribadian aku dong.”
“………….” (Gimana bisa? Baru aja kenal? Maaf, mba saya bukan dukun, paranormal gitu.)
*
Prospek kerja di psikologi itu apa aja ya?Saya juga sejujurnya masih gamang akan masa depan saya. Akan tetapi, ada yang berkata pada saya bahwa selama manusia ada, kami akan selalu mendapatkan pekerjaan dalam bentuk apa pun. Pekerjaan yang umumnya dilakoni adalah menjadi psikolog. Psikolog juga banyak macamnyaloh, ada yang memang khusus menangani gangguan psikologis baik di anak-anak maupun dewasa, ada juga yang menangani siswa dengan kesulitan belajar, ada yang menjadi perancang kurikulum belajar, ada yang menjadi pekerja sosial, ada yang menjadi trainer baik perancang, fasilitator maupun evaluator dan lain-lain. Kalau teman-teman mau jadi psikolog berarti kalian harus menempuh pendidikan magister profesi. Di sana kalian akan mendalami bidang psikologi yang memang diminati. Kalau S1 bisa apa ya? Bisa banyak, merancang trainer, kerja di perusahaan sebagai HRD (Human Resource Department) atau menjadi tester di psikotes. Percaya, selama masih ada manusia dan masalah-masalah yang berhubungan dengan manusia, jasa orang-orang yang belajar psikologi pasti terpakai. Aamiin. (Padahal saya sedang mengingatkan diri sendiri).
Apakah mudah belajar di fakultas psikologi? Relatif ya jawabannya. Bagi saya yang awalnya tidak mau masuk ke fakultas ini ya, saya merasakan belajar sebagai siksaan tetapi sekarang sudah mulai terbiasa disiksa kok, tenang aja *eh*. Saya tetap (masih) mau percaya kalau pasti banyak hal-hal yang dikorbankan, banyak juga yang akan diterima. Jadi, ya pilihlah untuk menjalani (emang iklan rokok?).

03 November, 2016

Studi Kasus Psikologi dengan Komputer

ABSTRAK
Secara umum perkembangan anak yang diperkenalkan dengan teknologi komputer relatif lebih baik daripada anak-anak yang sama sekali belum dikenalkan dengan teknologi komputer.

PENDAHULUAN

Subrahmanyam menyatakan bahwa di Amerika Serikat pada tahun 1999 diperkirakan 67% dari rumah yang ada di AS memiliki game komputer konsol seperti Sega atau Nintendo, kemudian 60% memiliki PC, dan 37% diantaranya telah terkoneksi dengan internet. Bahkan Subrahmanyam juga menyatakan dalam salah satu risetnya, terdapat pertanyaan yang diajukan kepada anak berumur 8 hingga 18 tahun yang mempertanyakan barang apa yang akan di bawa jika mereka berada ditengah padang pasir, maka mereka akan menjawab komputer dengan akses internet, termasuk diantaranya televisi sebagaimana yang diungkapkan oleh Rideout.

TEORI PERKEMBANGAN ANAK
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu mulai dari lahir sampai mati.
Salah satu prinsip perkembangan adalah perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process). Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya.
Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Erik Erickson sebagaimana dikutip oleh Monks mengajukan delapan tahapan perkembangan psikologis dalam kehidupan seorang individu dan itu semua bergantung pada pengalaman yang diperolehnya dalam keluarga. Selama tahun pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu kepercayaan dasar (basic trust), tahun kedua dia harus mengembangkan otonominya, dan pada tahun berikutnya dia harus belajar inisiatif dan industri yang mengarahkannya kedalam penemuan identitas dirinya. 

TUGAS PERKEMBANGAN FASE KANAK-KANAK
Tugas-tugas perkembangan pada fase kanak-kanak diantaranya adalah: mempelajari keterampilan fisik, membangun sikap sehat untuk mengenal diri sendiri, belajar menyesuaikan diri dengan teman seusia (peer group), menggabungkan peran sosial pria dan wanita dengan tepat, mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung, mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata serta tingkatan nilai, mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga, serta mencapai kebebasan pribadi.
Untuk memenuhi fase perkembangan ini, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas-tugas perkembangan, yaitu:  
Yang menghalangi
  • Tingkat perkembangan yang mundur 
  • Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak ada bimbingan untuk dapat menguasainya 
  • Tidak ada motivasi 
  • Kesehatan yang buruk 
  • Cacat tubuh 
  • Tingkat kecerdasan yang rendah 
Yang membantu
  • Tingkat perkembangan yang normal atau yang di akselerasikan 
  • Kesempatan-kesempatan untuk belajar tugas-tugas dalam perkembangan dan bimbingan untuk menguasainya 
  • Motivasi 
  • Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh 
  • Tingkat kecerdasan yang tinggi 
  • Kreativitas
Dalam jurnal tersebut saya mengambil inti, bahwa saat ini komputer sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, sehingga komputer sangat dibutuhkan baik untuk bermain, maupun untuk membantu anak di dalam pelajarannya. Jurnal tersebut juga memaparkan adanya fase-fase perkembangan anak, baik fase yang menghalangi maupun fase yang membantu perkembangan sang anak. Melalui ulasan jurnal ini, saya harap kita dapat menggunakan komputer dengan baik, tidak disalah pergunakan, sehingga perkembangan anak dapat lebih optimal.

07 October, 2016

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

1. Pengertian Informasi

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Definisi informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi juga dapat didefinisikan sebagai data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.Selain definisi tadi, beberapa ahli juga mendefinisikan istilah informasi sebagai berikut:
a. Abdul KadirInformasi merupakan data yang telah proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut.b. Tata SutabriInformasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.c. Jogiyanto HMInformasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.d. Joner HasugianInformasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media.e. Kenneth C. LaudonInformasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusiaf. Anton M. MoelionoInformasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan.g. Gordon B. DavisInformasi adalah data yang telah dirposes/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.Dari seluruh definisi informasi di atas, dapat disimpulkan bahwainformasi adalah kumpulan data yang telah diolahsedemikain rupa menjadi bentuk yang lebih berguna dan dapat dipahami bagi penerimanya sehingga dapat menambah atau meningkatkan pengetahuan.

2. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara.Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.Selain definisi di atas, beberapa ahli juga mencoba mendefinisiskan sistem. Berikut definisis sistem menurut para ahli:a. L. James HaveryMenurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.b. John Mc ManamaMenurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.c. C.W. Churchman.Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.d. J.C. HingginsMenurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.e. Edgar F Huse dan James L. BowdictMenurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.f. Ludwig Von BartalanfySistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.g. L. AckofSistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.h. SalisburyA system is a group of components working together as a functional unit. Sistem adalah sekelompok bagian-bagian atau komponen yang bekerja sama sebagai suatu kesatuan fungsii. Robert Allen & Mark Victor HansenSistem adalah prosedur yang terorganisir dan mapan yang membuahkan hasilj. Djekky R. DjohtSistem adalah agregasi atau pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit yang berbeda, yang dikombinasikan sedemikian rupa oleh alam atau oleh seni sehingga membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi, beroperasi, atau bergerak dalam satu kesatuank. Umar Fahmi AchmadiSistem adalah tatanan yang menggambarkan adanya rangkaian berbagai komponen yang memiliki hubungan serta tujuan bersama secara serasi, terkoordinasi yang bekerja atau berjalan dalam jangka waktu tertentu dan terencanal. Zulkufli A. MSistem adalah himpunan sesuatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektifm. Raymond McLeodSistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadun. Gordon B. DavisSebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
o. KoentjaraningratSistem adalah susunan yang berfungsi dan bergerak; suatu cabang ilmu niscaya mempunyai objeknya, dan objek yang menjadi sasaran itu umumnya dibatasi.

3. Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari perkataan Yunani yaitu “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologis (arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dengan singkat di sebut ilmu jiwa.Beberapa ahli juga mendifinisikan psikologi sebagai berikut:a. Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.b. Dakirpsikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.c. Muhibbin Syahpsikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.d. AllportPsikologi adalah satu upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan perilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain secara aktual, dibayangkan, atau hadir secara tidak langsunge. Richard MayerPsikologi merupakan analisi mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.f. Wilhem Wundt & E.B TitchenerPsikologi adalah pengalaman manusia yang dipelajari dari sudut pandang pribadi yang mengalaminya seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling), dan kehendak.Dari seluruh definisi psikologi di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan hewan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat secara langsung yang berguna sebagai suatu usaha untuk memahami proses mental.Baiklah, sebelum kita melanjutkan ke definisi SIP, mari kita definisikan terlebih dahulu istilah “Sistem Infomasi” yang juga menjadi bagian dari SIP, berikut definisinya.

4. Pengertian Sistem Informasi
1. John F. NashSistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.2. RommeySistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5. SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI (SIP)
Dari keseluruhan uraian mengenai sistem, Informasi, dan psikologi di atas, maka dapat kita coba tarik kesimpulan bahwa definisi “Sistem Informasi Psikologi” adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian. Contoh nyata dari pengaplikasian SIP dalam kehidupan adalah penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi). 

6. KOMPONEN SISTEM INFORMASI:
UNIVERSITAS GUNADARMA
Karakteristik sistem, yaitu :• Komponen sistem (component)Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.• Batasan Sistem (boundaries)Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.• SubsistemBagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.• Lingkungan Luar Sistem (environment)Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.• Penghubung Sistem (interface)Media penghubung antar suatu subsistem dengan subsistem lain.• Masukan Sistem (input)Energi yang masuk ke dalam sistem berupa perawatan dan sinyal• Keluaran Sistem (output)Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan• Pengolahan Sistem (process)Suatu sistem dapat memilikisuatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.• Sasaran Sistem (object)Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.Melihat definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. 
Manfaat Sistem Informasi Psikologi
penggunaan sistem informasi dalam psikologi sangat bermanfaat karena sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan dalam bidang psikologi yang mempelajari perilaku dan fungsi mental serta pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti panca indera, pikiran, perasaan (feeling) dan kehendak secara ilmiah.
Contoh Kasus
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi sudah mulai dikembangkan dengan sangat baik. Banyak hal yang dapat mengaitkan ilmu psikologi dengan sistem informasi. Seperti halnya sebuah pemerikasaan psikologis yang dilakukan menggunakan komputer. Beberapa alat tes saat ini memanfaatkan sebuah sistem informasi dengan baik seperti skoring papikostik yang dapat dilakukan melalui komputer. Tes ini banyak digunakan oleh perusahaan dalam melihat ketekunan seseorang dalam sebuah pekerjaan tertentu. Hal ini memudahkan psikolog dalam menginterpretasikan hasil pemeriksaan psikologis dalam bentuk grafik. Dan berbagai tes lainnya juga sudah mulai memanfaatkan sistem informasi dengan baik. Selain membantu dalam skoring sistem informasi juga memberi kemudahan bagi orang awam dalam mengenal alat tes.Beberapa pemeriksaan psikologis yang pada saat ini dapat diakses secara online. Seperti tes psikotes, tes yang banyak dilakukan dalam tahap awal penerimaan siswa atau untuk para pelamar kerja. Sehingga banyak orang yang mencari tes psikotes tersebut di internet untuk latihan sebelum pemeriksaan psikologis itu berlangsung
Analisis kasus
Manfaat sistem informasi sangatlah besar bagi ilmu psikologi dalam pengolahan data,penyimpanan data, maupun skoring sebuah hasil pemeriksaan psikologis. Meskipun semua memudakan psikolog, tetapi penskoringan hasil pemeriksaan psikologis jauh lebih baik diperiksa secara manual agar tidak salah dalam menginpretasi.Selain itu untuk mendapatkan alat tes psikologi butuh perjuangan yang sangat panjang dan untuk membeli alat tes tersebut pun sangat mahal harganya, justru disini dimanfaatkan dengan tidak memikirkan hal-hal ataupun kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya. Apalagi secara umum hasil-hasil dari tes psikologi “palsu” di media sosial tersebut tidak valid dan pastinya orang-orang di media sosial yang menggunakan aplikasi tes psikologi tesebut akan lebih mudah terpengaruh dan mempersepsikan bahwa dirinya seperti apa yang dikatakan pada hasil tes psikologi tersebut. Padahal bagi seorang psikolog, untuk memberitahu bahwa klien memiliki masalah XXX misalnya, harus melewati berbagai tes dan asesmen ataupun wawancara, sedangkan disini tes psikologi hanya dengan memilih pilihan ganda dan langsung terlihat hasil akhirnya.

Sumber :
Maryono & Istiana Patmi. 2006. Teknologi Informasi danKomunikasi.Yudhistira.http://books.google.co.id/
Sukardi & Sutarni, Sri. 2008. Bahasa Indonesia 3 SMA kelas XII. Quadra.http://books.google.co.id/
Marimin, Tanjung & Prabowo. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor : Grasindo.
Sarosa, Samiaji. Sistem Informasi Akutansi. Grasindo
Kusrini & Koniyo, Andri. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akutansi denganVisual Basic & Microsoft SQL Server. Yogyakarta : C.V. Andi Offset.
Ahmadi, H. Abu. (2009). Psikologiumum (edisirevisi 2009). Jakarta: RINEKA CIPTA
Basuki, A. M. Heru. (2008). Psikologiumum. Depok: UniversitasGunadarma

UNIVERSITAS GUNADARMA

11 January, 2016

Sikap kerja dan Kepuasan Kerja

A.   SIKAP KERJA
DETERMINAN SIKAP KERJA
Sikap kerja dapat dijadikan indikator apakah suatu pekerjaan berjalan lancar atau tidak. Jika sikap kerja dilaksanakan dengan baik, pekerjaan akan berjalan lancar. Jika tidak berarti akan mengalami kesulitan. Tetapi, bukan berarti adanya kesulitan karena tidak dipatuhinya sikap kerja, melainkan ada masalah lain lagi dalam hubungan antara karyawan yang akibatnya sikap kerjanya diabaikan.
Menurut para tokoh :
  • Gibson (1997), menjelaskan sikap sebagai perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek ataupun keadaan. Sikap lebih merupakan determinan perilaku sebab, sikap berkaitan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi.
  • Sada (2000), adalah tindakan yang akan diambil karyawan dan segala sesuatu yang harus dilakukan karyawan tersebut yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan.
☻Sikap kerja mempunyai sisi mental yang mempengaruhi individu dalam memberikan reaksi terhadap stimulus mengenai dirinya diperoleh dari pengalaman dapat merespon stimulus tidaklah sama. Ada yang merespon secara positif dan ada yang merespon secara negative. Karyawan yang memiliki loyalitas tinggi akan memiliki sikap kerja yang positif. Sikap kerja yang positif meliputi :
1) kemauan untuk bekerja sama. Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh orang-orang secara individual.
2) rasa memiliki. Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan membuat karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan loyalitas demi tercpainya tjuan perusahaan.
3) hubungan antar pribadi. Karyawan yang mempunyai loyalitas karyawan tinggi mereka akan mempunyai sikap fleksibel kea rah tete hubungan antara pribadi. Hubungan antara pribadi ini meliputi : hubungan social diantara karyawan. Hubungan yang harmonis antara atasan dan karyawan, situasi kerja dan sugesti dari teman sekerja.
4) suka terhadap pekerjaan. Perusahaan harus dapat menghadapi kenyataan bahwa karyawannya tiap hari dating untu bekerja sama sebagai manusia seutuhnya dalam hal melakukan pekerjaan yang akan dilakukan dengan senang hati sebagai indikatornya bisa dilihat dari : kesanggupan karyawan dalam bekerja, karyawan tidak kpernah menuntut apa yang diterimanya di luar gaji pokok.


B. PENGUKURAN SIKAP KERJA
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan demikian produktivitas dan hasil kerja karyawan akan meningkat secara optimal.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada dasarnya secara praktis dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri dan dibawa oleh setiap karyawan sejak mulai bekerja di tempat pekerjaannya, Sebagai contoh, karyawan yang sudah lama bekerja memiliki kecenderungan lebih puas dibandingkan dengan karyawan yang belum lama bekerja (Doering et al., 1983) Faktor eksentrinsik menyangkut hal-hal yang berasal dari luar diri karyawan, antara lain kondisi fisik lingkungan kerja, interaksinya dengan karyawan lain, sistem penggajian dan sebagainya.
Secara teoritis, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja sangat banyak jumlahnya, seperti gayakepemimpinan, produktivitas kerja, perilaku, locus of control , pemenuhan harapan penggajian dan efektivitas kerja.
☻ Salah satu cara untuk menentukan apakah pekerja puas dengan pekerjaannya atau tidak, ialah dengan membandingkan pekerjaan mereka dengan beberapa pekerjaan ideal tertentu (teori kesenjangan).
☻ Faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja seorang pegawai diantaranya :
Ø isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol terhadap pekerjaan
Ø supervise
Ø organisasi dan manajemen
Ø kesempatan untuk maju
Ø gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti adanya insentif
Ø rekan kerja
Ø kondisi pekerjaan
☻Menurut Job Descriptive Index (JDI) faktor penyebab kepuasan kerja, pengukuran sikap/kepuasan kerja, diantaranya :
1. bekerja pada tempat yang tepat
2. pembayaran yang sesuai
3. organisasi dan manajemen
4. supervisi pada pekerjaan yang tepat
5. orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat

☻ Faktor-faktor Sikap Kerja
Menurut Blum and Naylor (Aniek, 2005) terdapat beberapa factor yang mempengaruhi sikap kerja, diantaranya:
a) Kondisi Kerja → Situasi kerja yang meliputi lingkungan fisik ataupun lingkungan social yang menjamin akan mempengaruhi kenyamanan dalam bekerja. Karena dengan adanya rasa nyaman akan mempengaruhi semangat dan kualitas karyawan.
b) Pengawasan Atasan → Seorang pimpinan yang melakukan pengawasan terhadap karyawan dengan baik dan penuh perhatian pada umumnya berpengaruh terhadap sikap dan semangat kerja karyawan.
c) Kerja sama dari teman sekerja → Adanya teman sekerja yang dapat berkerjasama akan sangat mendukung kualitas dan prestasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
d) Keamanan → Adanya rasa aman yang tercipta serta lingkungan yang terjaga akan menjamin dan menambah ketenangan dalam pekerjaan.
e) Kesempatan untuk maju → Adanya jaminan masa depan yang lebih baik dalam hal karier baik promosi jabatan dan jaminan hari tua.
f) Fasilitas kerja → Tersedianya fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan karyawan dalam pekerjaannya.
g) Upah atau Gaji → Rasa senang terhadap imbalan yang diberikan perusahaan baik yang berupa gaji pokok, tunjangan dan sebagainya yang dapat mempengaruhi sikap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. 
Kepuasan Kerja

  • Kepuasan kerja adalah bentuk perasaan dan ekspresi seseorang ketika mampu atau tidak mampu memenuhi harapan dari proses kerja dan kinerjanya. Kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosional yang menyenangkan yang dihasilkan dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja .
  • Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja
  • Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
  • Taufik Noor Hidayat (104263213) : Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Aspek-Aspek Kepuasan Kerja
  • (Levi,2002) lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu
  1. Pekerjaan itu sendiri (Work It self),Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
  2. Atasan(Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
  3.  Teman sekerja (Workers), Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
  4.  Promosi(Promotion),Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
  5.  Gaji/Upah(Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.

Aspek-aspek lain yang terdapat dalam kepuasan kerja :
  1.  Kerja yang secara mental menantang, Kebanyakan Karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.
  2.  Ganjaran yang pantas, Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil,dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian upah yang baik didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. tidak semua orang mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam kerja. Tetapi kunci yang manakutkan upah dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan; yang lebih penting adalah persepsi keadilan. Serupa pula karyawan berusaha mendapatkan kebijakan dan praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka.
  3.  Kondisi kerja yang mendukung, Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain seharusnya tidak esktrem (terlalu banyak atau sedikit).
  4.  Rekan kerja yang mendukung, Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan menyenagkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan.
  5.  Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun) dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut, dan karena sukses ini, mempunyai kebolehjadian yang lebih besar untuk mencapai kepuasan yang tinggi dari dalam kerja mereka.

B.   KEPUASAN KERJA
DIMENSI KEPUASAN KERJA
Nelson and Quick   (2006) mengungkapkan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi 5 dimensi  spesifik dari pekerjaan yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri, kesempatan promosi, supervisi dan rekan kerja.
  • Gaji : sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa diangap sebagai hal yang pantas dibandingkan dengen orang lain di dalam organisasi. Karyawan memandang gaji sebagai refleksi dari bagaimana manajemen memandang kontribusi mereka terhadap perusahaan. 
  • Promosi merupakan factor yang berhubungan dengan ada atau tidaknya kesempatan memperoleh peningkatan karier selama bekwerja. Kesempatan inilah yang memiliki pengaruh yang berbeda pada kepuasan kerja.
  • Supervise merupakan kemampuan atasan untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan prilaku kepada bawahan yang mengalami permasalahan dalam pekerjaan.
  • Rekan Kerja merupakan tungakat dimana rekan kerja yang pandai dan mendukung secara social merupakan factor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dan atsannya dan dengan pegawai lainnya baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
Beberapa ahli berpendapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Faktor–faktor kepuasan kerja menurut Greenberg & Baron (1995) ada 2 faktor yaitu:
A.Faktor-faktor organisasional
1). Sistem penggajian
2). Kualitas dari supervisi
3). Desentralisasi kekuasaan
4). Tingkat kerja dan dorongan sosial
5). Kondisi kerja yang menyenangkan
B. Faktor Personal
1). Variabel kepribadian
2). Status dan senioritas
3). Pekerjaan yang sesuai dengan minat
4). Kepuasan hidup
Selanjutnya Robbins (1996) menjelaskan lagi beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya :
a. Tantangan kerja
b. Sistem gaji yang adil
c. Kondisi kerja yang mendukung
d. Rekan kerja yang mendukung

Hubungan Pelaksanaan Kerja dan Kepuasan Kerja
Hubungan antara pelaksanaan kerja dan kepuasan kerja sudah pasti menjadi hal yang sangat penting. Cara seorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan hal tersebut akan memengaruhi kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan tersebut. Selain dipengaruhi oleh faktor luar, faktor dari dalam diri seorang karyawan juga sangat berpengaruh. Motivasi yang dimiliki oleh seorang karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya haruslah tinggi. Sehingga karyawan tersebut dapat mempertahankan produktivitasnya dan dapat bekerja kepada sebuah perusahaan dalam waktu yang lama.
Kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi, karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Karyawan yang seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Sedangkan karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran kerja yang lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan, dan kadang-kadang berprestasi bekerja lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja. Oleh karena itu kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan kerja perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/11/kepemimpinan-karakteristik-pekerjaan.html
http://www.masbow.com/2009/11/loyalitas-kerja.html
http://www.Liputan6.com
Leavit, J. (1987). Psikologi Managemen, Alih Bahasa, Zarkasi, M. Jakarta :
 Penerbit Erlangga